Minggu, 01 Juni 2025

CATAT ! Petani dilarang Jual Gabah Padi di Bawah HPP RP. 6.500

  • 06 Maret 2025 23:03 67 Dilihat

Bupati Majalengka, Eman Suherman saat Menghadiri Panen Padi Demplot di BPP Kec. Majalengka (Potret : Jilly Ortega/Potret : Jilly Ortega)

Majalengka, Pustakawarta.com - Bupati Majalengka, Eman Suherman, dengan tegas melarang para petani menjual gabah di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP) yang telah ditetapkan sebesar 6.500 rupiah per kilogram.

Hal ini, menurutnya, bertujuan untuk menjaga stabilitas harga gabah dan memastikan para petani tidak merugi, khususnya di saat panen raya.

"Kita tahu bahwa presiden prabowo sudah menetapkan HPP untuk gabah padi ini 6.500.Tidak boleh nanti bulog membeli di harga di bawah itu" Ungkap Eman. 

Ia juga menambahkan bahwa Presiden Prabowo siap mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang membahayakan kesejahteraan para petani.

"Petani juga harus bertahan jangan mau menjual harga gabah di bawah 6.500. Kenapa? arena pak presiden ingin mengangkat harkat dan martabat kesejahteraan para petani yang saat ini para petani selalu terpuruk kadang kadang tidak sesuai dengan harapan." jelas Eman dengan Tegas. 

Eman juga mengingatkan bahwa Presiden Prabowo berkomitmen untuk tidak lagi melakukan impor beras pada tahun 2025.

Hal ini didorong oleh keyakinan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa.

"Kenapa beliau (Presiden Prabowo) berani seperti itu karena potensi di kita itu sumber daya alamnya luar biasa, makanya sekarang lagi penciptaan sawah baru di papua satu juta hektar dan itu sudah berproduksi secara perlahan. Dengan hal ini ketahanan pangan di indonesia akan terjaga" Tambahnya

Di sisi lain, Eman juga mendukung penuh penggunaan pupuk organik nasional (pornas) oleh petani. Ia menekankan pentingnya inovasi dalam sektor pertanian untuk meningkatkan produktivitas, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada kesejahteraan petani.

Menurut Eman, pupuk organik lebih efisien dibandingkan dengan pupuk konvensional. Selain mampu menurunkan biaya produksi, penggunaan pupuk organik juga dapat menghasilkan panen yang lebih melimpah, yang tentunya akan meningkatkan keuntungan petani. 

"Tadi saya sampaikan bahwa para petani harus mempunyai inisiatif dan inovasi, karena semua berjuang bersama agar hasil pertanian itu bisa meningkat hasilnya salah satu contoh ternyata terbukti padi yang di panen yang menggunakan pupuk organik yang biasanya di bawah 5 ton sekarang bisa 8 ton lebih," kata Eman.

Eman juga memberikan apresiasi terhadap terobosan yang telah dilakukan oleh para petani, termasuk yang dilakukan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Majalengka, yang berhasil menguji coba panen padi dengan menggunakan pupuk organik nasional (pornas).

"Inikan sebuah inovasi yang tentu membahagiakan para petani. Prinsipnya kami pemerintah daerah mengapresiasi dan mudah mudahan ini menjadi sebuah terobosan yang bisa dimanfaatkan dan di pakai oleh para petani" Tambahnya. 

Dengan adanya hasil panen yang lebih tinggi, biaya produksi yang lebih efisien, serta dukungan penuh dari pemerintah, Bupati Eman Suherman berharap agar sektor pertanian di Majalengka semakin berkembang dan mampu bersaing di tingkat yang lebih luas. (Jilly Ortega)

Bagikan Berita


Untuk Menambahkan Ulasan Berita, Anda Harus Login Terlebih Dahulu