Nahas! Balita 2 Tahun Hanyut di Sungai, Ditemukan Tak Bernyawa

- 03 Februari 2025 22:20 90 Dilihat
Keterangan BPBD Majalengka Setelah Proses Evakuasi (Potret : Tangkapan Layar/Pustakawarta.com)
Majalengka, Pustakawarta.com - Setelah hampir lima jam pencarian, tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kepolisian, dan TNI yang dibantu warga akhirnya menemukan seorang balita berusia dua tahun yang dilaporkan hanyut di Sungai Cipari, Desa Cibogor, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, pada Senin siang (03/02/2025).
Korban, yang diketahui bernama Muhammad Abdul Gani, ditemukan dalam kondisi mengenaskan dan sudah tidak bernyawa.
Menurut Ahli Muda Kedaruratan dan Penanganan Bencana BPBD Majalengka, Rezza, Jenazahnya tersangkut di ranting pohon di saluran irigasi, sekitar 500 meter dari lokasi awal ia hanyut.
"Untuk informasi lapangan, si korban ditemukan tersangkut pohonan di daerah irigasi. Kedalaman air untuk siang ini yakni 1 meter," ungkapnya kepada wartawan.
Tim gabungan yang terlibat dalam pencarian langsung mengevakuasi jenazah korban dan membawanya ke rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarga.
Suasana duka seketika menyelimuti kediaman korban, di mana isak tangis keluarga dan warga pecah saat jenazah tiba.
Berdasarkan keterangan keluarga, ayah korban, Sidik, menyampaikan bahwa anaknya keluar rumah pada Minggu sore sekitar pukul 5 sore tanpa sepengetahuan ibunya, Evi, yang saat itu berada di dalam kamar.
"Takutnya dia tuh keluar ada yang bawa, entah itu saudara atau mertua saya. Pas dihubungi semua, tapi nggak ada.ujar Sidik dengan suara yang lemas.
Ayah korban baru menyadari anaknya hilang setelah pulang dan mendengar istrinya mencari. Keluarga sempat melakukan pencarian sendiri sebelum akhirnya meminta bantuan warga. Beberapa orang menduga korban hanyut ke sungai yang berada tak jauh dari rumah.
Ketidakpastian mengenai penyebab hilangnya sang anak sempat menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan warga sekitar.
"Kejadian jam 6 kurang lah. Saya cari-cari ke kali itu sampai Bendungan Rentang, nggak ada. Ya nggak tahu ada yang bawa, apa tenggelam, apa disembunyiin makhluk halus. Ada yang bilang gitu," jelas Sidik penuh isak.
Menanggapi kejadian ini, pihak BPBD dan kepolisian setempat mengimbau masyarakat agar lebih waspada, terutama dalam mengawasi anak-anak yang bermain di sekitar sungai atau area berisiko lainnya.
Musim hujan yang masih berlangsung menyebabkan debit air di beberapa sungai meningkat, yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi warga, terutama anak-anak.
Oleh karena itu, orang tua diminta lebih memperhatikan aktivitas anak mereka agar kejadian serupa tidak terulang.
Hingga berita ini diturunkan, keluarga korban masih dalam kondisi berduka mendalam, sementara warga sekitar terus berdatangan untuk memberikan dukungan dan belasungkawa.(*)
Bagikan Berita
Untuk Menambahkan Ulasan Berita, Anda Harus Login Terlebih Dahulu