Universitas YPIB Majalengka Bangun Masyarakat Sehat Lewat Terapi Komplementer

- 07 Oktober 2025 20:08 24 Dilihat
Universitas YPIB Majalengka Saat Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Serta Layanan Terapi Komplementer Berupa Bekam, Akupresur dan Akupunktur (Potret : Tangkapan Layar/Pustakawarta.com)
Majalengka, Pustakawarta.com - Komitmen nyata Universitas YPIB Majalengka dalam membangun masyarakat sehat kembali ditunjukkan melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang digelar oleh Fakultas Ilmu Kesehatan.
Dalam kegiatan ini, tim dosen dan mahasiswa hadir langsung ke tengah masyarakat dengan program pemeriksaan kesehatan gratis serta layanan terapi komplementer berupa bekam, akupresur, dan akupunktur.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata dari visi dan misi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas YPIB Majalengka yang menempatkan terapi komplementer sebagai pendekatan penting dalam upaya promotif dan preventif di bidang kesehatan.
Menurut salah satu dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas YPIB Majalengka, Dr. Dharmasta Maulana, S.Kep., Ners., M.Kes, terapi komplementer bukan hanya bentuk pengobatan alternatif, tetapi juga bagian integral dari strategi kesehatan masyarakat yang lebih menyeluruh.
"Kami memandang bahwa terapi komplementer adalah bentuk pelayanan kesehatan yang tidak hanya fokus pada penyembuhan, tetapi juga pada upaya menjaga dan meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh," ujarnya kepada pustakawarta.
Ia juga menekankan bahwa terapi seperti bekam, akupresur, dan akupunktur bisa menjadi solusi kesehatan yang ramah dan mudah diakses oleh masyarakat luas, terutama di daerah yang belum sepenuhnya terjangkau layanan medis modern.
"Melalui pendekatan seperti bekam, akupresur, dan akupunktur, masyarakat diberikan alternatif yang bersifat alami dan terjangkau dalam menjaga kesehatan. Ini sejalan dengan nilai-nilai lokal dan kebutuhan masyarakat yang sering kali belum sepenuhnya tersentuh layanan kesehatan konvensional," tambahnya kepada awak media.
Sementara itu, dosen lainnya, Ivana Eko Rusdiatin, S.Kep., Ners., M.Si, menilai bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan layanan kesehatan, tetapi juga menjadi sarana edukasi langsung bagi masyarakat agar lebih memahami cara menjaga kesehatannya secara mandiri dan holistik.
"Kami ingin menjembatani masyarakat dengan ilmu kesehatan yang aplikatif. Melalui kegiatan seperti ini, masyarakat tidak hanya menjadi penerima layanan, tapi juga memperoleh pengetahuan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa terapi komplementer memiliki nilai ilmiah yang kini semakin dikembangkan dalam dunia akademik, bukan sekadar praktik tradisional tanpa dasar.
"Terapi komplementer bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian dari strategi promotif dan preventif yang sangat potensial. Ini adalah bentuk pelayanan kesehatan yang bersumber dari kearifan lokal namun memiliki dasar ilmiah yang terus kami kembangkan di lingkungan akademik," lanjut Ivana.
Selain memberikan layanan kesehatan gratis, kegiatan ini juga memperkuat peran universitas dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pada aspek pengabdian kepada masyarakat.
Antusiasme masyarakat terlihat tinggi, terutama dalam mengikuti terapi bekam yang dikenal mampu meredakan kelelahan, serta akupresur dan akupunktur yang membantu relaksasi dan keseimbangan energi tubuh.
Melalui pendekatan yang humanis dan berbasis kearifan lokal, Universitas YPIB Majalengka ingin terus menjadi bagian dari solusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Program ini menunjukkan bahwa pendidikan tinggi bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga sarana untuk menebar manfaat secara nyata.
"Karena sehat adalah investasi berharga, dan bersama kampus berdampak, kita wujudkan masyarakat yang lebih kuat, harmonis, dan sejahtera." Tutupnya. (*)
Bagikan Berita
Untuk Menambahkan Ulasan Berita, Anda Harus Login Terlebih Dahulu