Minggu, 01 Juni 2025

Dorong Industri Dirgantara, AHY Siapkan Kertajati Jadi Lokomotif Ekonomi

  • 22 April 2025 22:54 56 Dilihat

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Potret : Jilly Ortega/Pustakawarta.com)

Majalengka, Pustakawarta.com - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), berkunjung langsung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka, Senin (21/4).

Dalam kunjungannya, AHY menekankan betapa pentingnya percepatan pembangunan kawasan Kertajati agar bisa benar-benar menjadi pusat industri dirgantara yang mendorong pertumbuhan ekonomi baru.

Ia melihat Kertajati bukan sekadar bangunan bandara yang megah, tapi juga sebagai aset besar yang bisa menjadi motor penggerak ekonomi, khususnya bagi kawasan Rebana.

“Di antara banyak infrastruktur besar dan megah yang sedang dibangun, Bandara Kertajati adalah salah satu yang sangat potensial menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru, terutama di Majalengka dan kawasan Rebana,” ucap AHY penuh semangat.

Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah telah mengambil langkah konkret. Salah satunya adalah dengan memulai pembangunan fasilitas Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) yang sangat dibutuhkan untuk mendukung aktivitas penerbangan.

Proyek ini akan dikerjakan bersama GMF AeroAsia, sebuah langkah strategis untuk menjamin pesawat-pesawat yang beroperasi tetap dalam kondisi aman dan layak terbang.

“Kita mulai dengan kolaborasi antara BIJB dan GMF untuk membangun fasilitas MRO. Kita semua paham, salah satu hal terpenting dalam dunia penerbangan adalah memastikan setiap pesawat berada dalam kondisi prima dan dirawat secara berkala,” jelasnya saat di wawancarai.

Tak hanya memperkuat sisi fisik bandara, AHY menyebut pemerintah juga tengah menyempurnakan kebijakan terkait penerbangan. Fokusnya adalah menjaga agar rute penerbangan tetap berjalan, memberikan insentif bagi maskapai, serta memastikan konektivitas logistik berjalan lancar dan efisien.

“Kita perlu memastikan semua rute penerbangan tetap hidup, memberikan dukungan kepada maskapai agar mau mendarat dan beroperasi dari Kertajati. Semua ini harus kita pastikan lebih dulu,” tegasnya.

“Logistik juga sangat penting. Kalau kita sudah punya niat dan membangun infrastruktur, maka semuanya harus terintegrasi dengan baik. Tidak bisa dibangun secara terpisah-pisah. Kalau salah satunya tidak siap, maka konektivitasnya jadi tidak maksimal. Ini harus dirancang dengan matang,” tambah AHY.

Ia juga menyoroti pentingnya akses transportasi ke dan dari Kertajati. AHY ingin kawasan bandara ini dikembangkan sebagai ekosistem industri penerbangan yang saling terhubung, termasuk dengan mempercepat integrasi konektivitas kawasan Rebana seperti Kertajati, Patimban, dan Cirebon.

“Ke depan, kita ingin apa yang sudah direncanakan oleh Bappenas bisa terealisasi dengan baik. Dalam lima tahun ke depan, Bandara Kertajati diharapkan bisa beroperasi secara optimal dan membawa dampak ekonomi baru bagi masyarakat,” tuturnya dengan penuh harap.

Sementara itu, Direktur Utama BIJB, M. Singgih, menambahkan bahwa pembangunan tahap awal fasilitas MRO akan dimulai pada semester dua tahun 2025. Lahan seluas 80 hektare telah disiapkan sebagai bagian dari rencana besar pengembangan kawasan industri ini.

“Untuk aktivitas MRO, kami rencanakan mulai berjalan di semester kedua tahun ini. GMF akan memulai pembangunan, dan kami berharap ini akan menjadi awal tumbuhnya industri kedirgantaraan di Kertajati. Sesuai masterplan, kami sudah siapkan lahan seluas 80 hektare,” ujar Singgih kepada Pustakawarta.

Lewat kehadiran industri MRO, kawasan Kertajati juga ditargetkan mampu bersaing dengan fasilitas serupa di negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Oleh karena itu, AHY menegaskan bahwa pembangunan ini membutuhkan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak agar tujuan besar ini bisa terwujud bersama. (Jilly Ortega)

Bagikan Berita


Untuk Menambahkan Ulasan Berita, Anda Harus Login Terlebih Dahulu