Bersinar di Panggung Tari, Anak Tunarungu Majalengka Tuai Apresiasi

Majalengka, Pustakawarta.com - Dalam semarak peringatan Hari Tari Dunia, Jaringan Seniman dan Pekerja Seni Majalengka (JSPM) menggelar pertunjukan seni yang melibatkan para pelaku seni tari dan kebudayaan dari seluruh Kabupaten Majalengka.

Suasana meriah, penuh semangat dan cinta terhadap budaya daerah, menyelimuti acara yang di gelar di kawasan Majalengka Creative Center, selasa (29/4) itu.

Namun di antara banyaknya penampilan yang memukau, ada satu yang begitu menyentuh dan membekas di hati para penonton. Sanggar D Pire dari SLB B YPLB Majalengka tampil memukau dengan gerakan tari yang sarat makna.

Yang membuat penampilan ini begitu istimewa adalah bahwa para penarinya merupakan anak-anak tunarungu yang tidak bisa mendengar dan berbicara.

Meski begitu, mereka tampil dengan penuh keberanian dan kepercayaan diri di hadapan banyak orang.

"Kami sangat berterimakasih sekali kepada JSPM yang sudah mengapresiasi kepada anak-anak kami yang sudah tampil bersama anak-anak yang normal dari berbagai sanggar yang ada di Kabupaten Majalengka," ungkap Kepala SLB B YPLB Majalengka, Sri Aminah.

Sri Aminah menekankan bahwa pengalaman ini sangat berarti bagi anak-anak didiknya.

Bukan hanya menjadi ruang untuk berkarya, tetapi juga menjadi jalan untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan semangat berkesenian mereka.

"Luar biasa, ini merupakan pengalaman berharga untuk anak-anak kami sehingga mereka lebih termotivasi lagi untuk mencintai seni budaya daerah, untuk lebih peka lagi terhadap seni, untuk lebih berkarya dan berprestasi di bidang seni," lanjutnya kepada Pustakawarta.

Ia juga menyebutkan bahwa manfaat dari kegiatan ini begitu besar bagi anak-anak tunarungu.

"Sangat besar sekali manfaatnya untuk anak-anak kami yang tunarungu, yang tidak bisa mendengar dan bicara. Mereka lebih percaya diri, mandiri dan termotivasi lagi untuk maju bersama anak-anak normal di bidang seni tari Kabupaten Majalengka," tuturnya. 

Rasa terima kasih juga ia sampaikan secara khusus kepada Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Majalengka beserta seluruh jajaran yang telah memberikan perhatian dan dukungan kepada anak-anak disabilitas.

Ia juga menyampaikan harapannya agar anak-anak didiknya tetap bisa memberikan manfaat bagi lingkungan meski memiliki keterbatasan.

"Semoga anak-anak kami walaupun mereka tidak bisa mendengar, semoga mereka bisa bermanfaat bagi dirinya, untuk keluarganya, untuk masyarakatnya, untuk bangsa dan negara dan untuk masyarakat Majalengka," ujarnya lirih.

Penampilan dari berbagai sanggar tari daerah di Majalengka juga mendapat pujian dari Sri Aminah.

Ia memberikan apresiasi tinggi kepada para pelatih yang telah membina para penari muda berbakat.

"Kami sangat salut sekali kepada para pelatih yang ada di sanggar-sanggar Kabupaten Majalengka. Luar biasa anak-anak muda untuk terus berkarya," katanya.

Di akhir pertemuan, Sri Aminah juga membagikan kisah hangat saat bertemu Kepala Disparbud, Ida Heryani.

"Dan alhamdulillah tadi Pak Kadis Disparbud luar biasa, beliau sangat terkesan sekali dan sangat mengapresiasi terhadap anak-anak. Katanya beliau ingin sekali berkunjung ke sekolah kami yang kecil. Mudah-mudahan beliau berkenan untuk bisa hadir ke sekolah kami, ke rumah kedua anak-anak kami," ucapnya penuh harap.

Dengan suara bergetar, ia menutup pernyataannya. 

"Kami bangga, kami bangga, kami bangga kepada semua penari yang talentanya luar biasa sekali."

Selain itu, pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka menyampaikan harapannya agar Hari Tari Dunia ini bisa menjadi titik tolak semangat baru bagi semua pelaku seni.

“Harapan dengan Hari Tari Dunia ini menjadi motivasi dan dorongan semangat bagi para penggiat dan para pelaku seni tari untuk menghasilkan karya tari yang mendunia dan demi lestarinya kasanah budaya kita,” ujar perwakilan Disparbud dengan penuh optimisme. (*)