SMK Ar-Rahmat Majalengka Unjuk Inovasi Teknologi 'Dari Remote Pintar hingga Game Buatan Siswa'

- 12 Mei 2025 23:39 37 Dilihat
Potensi SMK Ar Rahmat di Bidang Teknologi (Potret : Tangkapan Layar/Pustakawarta.com)
Majalengka, Pustakawarta.com - Di tengah derasnya arus perkembangan teknologi, semangat untuk belajar, berkarya, dan berinovasi tak hanya tumbuh di kota-kota besar.
Semangat itu kini turut menyala di desa, salah satunya di SMK Ar-Rahmat, yang terletak di Desa Weragati, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka.
Sekolah menengah kejuruan ini berhasil membuktikan bahwa keterbatasan lokasi bukanlah halangan untuk melahirkan generasi unggul dan inovatif.
Dengan pendekatan pembelajaran yang menyeimbangkan antara teori dan praktik, siswa-siswi SMK Ar-Rahmat mampu menciptakan karya teknologi yang aplikatif dan selaras dengan kebutuhan masyarakat.
Remote Controller Serbaguna dari Jurusan TKJ
Salah satu inovasi yang menarik datang dari jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Tiga orang siswa dari jurusan ini Muhammad Rizky, Denti Fitriyani, dan Shefara Zilfa merancang sebuah alat pengendali elektronik berbasis ponsel yang memungkinkan pengguna mengatur berbagai perangkat elektronik di rumah hanya dengan satu HP.
Inovasi ini memanfaatkan konsep Internet of Things (IoT) yang kini semakin marak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti di rumah pintar (smart home).
Muhammad Rizky menjelaskan bahwa alat tersebut sangat membantu aktivitas harian, terutama saat sedang tidak ingin beranjak atau merasa lelah.
"Jadi kalo kita pulang sekolah kadang males atau apa, kita bisa menggunakan ini untuk memudahkan kehidupan sehari-hari," ungkap Rizky kepada pustakawarta.com.
Alat ini dapat mengontrol berbagai peralatan elektronik seperti lampu, kipas angin, AC, dan TV. Dengan hanya satu aplikasi dalam ponsel, semua perintah bisa dilakukan secara nirkabel.
Ryma Hermawaty, guru pembimbing jurusan TKJ, menyatakan kebanggaannya atas karya siswanya tersebut.
Ia menilai inovasi ini bukan hanya menunjukkan penguasaan teknologi, tetapi juga kemampuan bekerja dalam tim dan menyelesaikan masalah secara kreatif.
"Saya harap semua siswa bisa lebih giat lagi belajar nya dan memanfaatkan ekstrakurikuler agar lebih terasah keterampilannya" Tambahnya.
RPL dan Game Edukatif yang Membanggakan
Dari jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), semangat berkarya juga tidak kalah membara.
Salah satu siswa, Rizal Satria, sukses menciptakan sebuah aplikasi game edukatif hanya dalam waktu satu bulan. Capaian ini terbilang istimewa mengingat Rizal masih duduk di kelas 10.
Rizal mengaku bahwa ketertarikannya terhadap dunia game telah tumbuh sejak duduk di bangku SMP.
Keinginannya tidak hanya berhenti di menikmati game, tapi juga menciptakannya sendiri. Ia memiliki harapan besar untuk masa depan industri game lokal.
"Saya memang sudah suka dunia game sejak SMP, dan berharap industri game di Indonesia bisa terus maju dan berkembang," ujarnya.
Iis Sohaibah, guru pembimbing RPL, menyebutkan bahwa pembuatan game menjadi bagian dari kurikulum kelas 10, dan siswa diarahkan untuk mengembangkan beragam aplikasi, salah satunya game edukatif.
"Kalau pembuatan game sih beda-beda ya, tapi saya targetkan untuk selesai itu satu sampai dua bulan. Alhamdulillah anak-anak lebih antusias," katanya.
Game yang dibuat Rizal merupakan permainan menyusun kata berdasarkan gambar hewan, yang dibuat saat waktu luang selepas pulang sekolah.
"Ini game susun kata, dari gambar hewan. Kurang lebih satu bulan bikinnya, pas setiap pulang sekolah, pas waktu luang," Jelas Rizal dengan bangga.
Iis pun menambahkan harapannya agar karya-karya tersebut bisa menjadi modal awal untuk sukses dan bahkan dibawa ke ajang perlombaan.
"Game-nya banyak sih, ada menyusun kata, perhitungan, dan banyak lagi. Harapannya semoga anak-anak bisa mencapai kesuksesannya di dunia game hingga bisa ikut lomba," tutupnya.
Program Keahlian Lain yang Siap Cetak Profesional
Tak hanya TKJ dan RPL, SMK Ar-Rahmat juga memiliki tiga jurusan lainnya yang tak kalah menarik:
1. Asisten Keperawatan
2. Farmasi
3. Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif (TKRO)
Khusus untuk jurusan TKRO, pihak sekolah menetapkan target ambisius: seluruh siswa mahir mengemudi mobil sebagai bagian dari keterampilan kerja nyata.
Hal ini menjadi bekal penting bagi siswa dalam menghadapi dunia kerja di bidang otomotif.
Yayat Ruhayadi, Kepala SMK Ar-Rahmat, menyampaikan bahwa sekolahnya menerapkan konsep pembelajaran berbasis praktik yang langsung diterapkan setelah teori dipelajari.
"Antara teori dan praktek kita usahakan sejalan. Setelah teori langsung praktek. Sehingga para siswa lebih menghayati prosesnya,” terangnya.
Menuju Perguruan Tinggi: Cita-Cita yang Mulai Dirancang
Melihat semangat dan potensi besar yang dimiliki para siswa, Ketua Dewan Pembina SMK Ar-Rahmat, Ena Sarya Sumarna mengungkapkan keinginannya untuk mengembangkan Ar-Rahmat ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yakni perguruan tinggi.
Ia menyampaikan bahwa lahan yang tersedia masih luas, dan pengembangan ke arah perguruan tinggi sangat mungkin dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
"Tergantung nanti perkembangan, kalau memang diperlukan. Karena satu, melihat lokasi lahan masih cukup. Kedua, perkembangan untuk ke depan mungkin diperlukan," ujarnya.
Lahan seluas 6 hektare yang dimiliki yayasan sejak tahun 2005 saat mendirikan Pondok Pesantren Modern Ar-Rahmat, kini menjadi pusat dari lima lembaga pendidikan: DTA, TK, SD Islam, SMP, MA, dan SMK.
Dengan sumber daya yang ada, ia berharap lulusan dari Ar-Rahmat kelak menjadi insan yang tak hanya terampil, tetapi juga berakhlak mulia.
“Kami ingin menghasilkan lulusan Ar-Rahmat menjadi insan yang memiliki akhlaqul karimah dan memiliki keterampilan yang memadai untuk masa depan yang lebih baik,” tambahnya dengan penuh harap.
SMK Ar-Rahmat, Dari Desa untuk Masa Depan Indonesia
Kisah dan capaian para siswa SMK Ar-Rahmat menunjukkan bahwa potensi besar tidak mengenal batas wilayah.
Dengan semangat belajar yang tinggi, pembimbing yang berdedikasi, dan dukungan dari sekolah, inovasi demi inovasi bisa terus lahir bahkan dari tempat yang sederhana.
SMK Ar-Rahmat membuktikan bahwa desa pun bisa menjadi titik tolak kemajuan teknologi dan pendidikan. Sekolah ini tak hanya mencetak tenaga terampil, tetapi juga membangun karakter kuat dan akhlak baik bagi generasi masa depan Indonesia. (Jilly Ortega)
Bagikan Berita
Untuk Menambahkan Ulasan Berita, Anda Harus Login Terlebih Dahulu