Jumat, 10 Oktober 2025

'MA Peduli' Sentuh Mushola Tua di Argapura

  • 21 September 2025 14:27 29 Dilihat

Puluhan Tahun Tak Direnovasi dan Kini Diperbaiki Total, Bantuan Mushola Nurul Falah dari MA (19/9) (Potret : Tangkapan Layar/Pustakawarta.com)

Majalengka, Pustakawarta.com - Di kaki pegunungan Argapura, Desa Sukasari Kaler menyimpan cerita tentang sebuah mushola kecil yang berdiri dengan kesederhanaannya.

Musala Nurul Falah, bangunan tua yang sejak 1990 menjadi tempat bernaungnya doa-doa warga, akhirnya mendapat secercah harapan.

Setelah puluhan tahun berdiri tanpa sentuhan berarti, kini mushola itu direnovasi total dan mendapat dukungan dari program MA Peduli dari Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Selama lebih dari dua dekade, Musala Nurul Falah berdiri dengan kondisi seadanya. Bangunan yang pertama kali didirikan pada tahun 1990 dan hanya pernah direnovasi ringan di tahun 2000, kini mendapat perhatian besar.

Mahkamah Agung, melalui program MA Peduli, menyalurkan bantuan berupa material bangunan dan dana tunai untuk mendukung perbaikan total musala tersebut.

"Ini jadi salah satu komitmen pimpinan Mahkamah Agung ya, khususnya dalam kegiatan sosial karena salah satu tugas Mahkamah Agung adalah melakukan hukuman keadilan. Tapi di sisi lain juga kita harus bisa memberikan kontribusi dalam bentuk yang berbeda terhadap masyarakat," ujar Febby Fajrurrahman, Hakim Yustisial MA RI, Jumat (19/9) sore. 

Febby menjelaskan bahwa kegiatan sosial MA Peduli telah berjalan sejak 2023 dan menyentuh berbagai daerah di Indonesia termasuk ke panti sosial, asuhan dan rumah-rumah ibadah.

Namun, untuk wilayah Majalengka, ini menjadi kali pertama bantuan sosial dari MA dilaksanakan secara langsung.

"Bantuan ini tentunya kami memilah berdasarkan tingkat urgensi, mana yang sangat membutuhkan dan mana yang bisa dipending kebutuhannya," tambah Febby kepada pustakawarta.

Tak hanya sebagai tempat ibadah, Musala Nurul Falah juga diketahui menjadi pusat kegiatan belajar mengaji bagi anak-anak sekitar.

Beberapa santri bahkan tinggal menginap di  musala itu karena letaknya yang jauh dari rumah.

"Di sini ada anak-anak santri, ada yang pulang, ada juga yang menginap. Intinya musala ini memang dibangun untuk anak-anak belajar ngaji. Jadi sangat penting keberadaannya bagi masyarakat,” ungkap Yana, salah satu warga setempat.

Kondisi bangunan yang sudah uzur dan perlu perbaikan ini alasan utama warga bersyukur atas bantuan ini. Selain membantu memperbaiki fisik bangunan, bantuan dari MA juga menjadi simbol kepedulian terhadap kehidupan spiritual dan sosial masyarakat di pelosok.

"Alhamdulillah, masyarakat sangat bersyukur. Bantuan ini sangat membantu, apalagi untuk pembelian material dan biaya lainnya,"ujar Yana lebih lanjut. 

Program MA Peduli bukan hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga ingin menanamkan kehadiran lembaga peradilan sebagai bagian dari masyarakat itu sendiri.

"Kami ingin menunjukkan bahwa pengadilan tidak hanya hadir di ruang sidang. Tapi juga hadir di tengah masyarakat, merasakan dan turut membantu kebutuhan sosial mereka," tutup Febby.

Kini dengan harapan wajah baru yang lebih kokoh dan layak, Musala Nurul Falah siap menyambut masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda Desa Sukasari Kaler sebuah tempat yang bukan hanya sekadar bangunan, tetapi juga sumber harapan dan cahaya iman. (*)

Bagikan Berita


Untuk Menambahkan Ulasan Berita, Anda Harus Login Terlebih Dahulu